Berita hangat yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat adalah berita yang menyangkut pilpres dan dengan segala isu yang disajikan oleh penulisnya. Berita yang dihadirkan ke hadapan pembaca apakah berita hoax atau bukan, mereka tidak peduli yang penting berita tersebut memuat memuat masing-masing calon. Pembaca sukar membedakan mana berita yang sungguh berita yang mengandung kebenaran dan mana yang tidak. Kedua pendukung calon saling menghujat dan menjelek-jelekan jagoan mereka.
Pendukung yang cerdas dapat menyaring dan memisahkan mana berita yang mengandung hoax, mana yang tidak. Bagi mereka yang tidak bisa membedakan berita hoax, mereka melepaskan diri merka dari kesantunan berbahasa sehingga yang terlihat dengan jelas adalah emosional yang meletup-letup. Nilai-nilai etika sudah sudah tercabik-cabik sehingga tujuan berbahsa sudah terkesampingkan, yaitu sebagai alat pemersatubangsa. Kehadiran hoax sudah menjadikan momok yang menakutkan bagi penutur bahasa. Namun, bagi sebagian masyarakat produsen hoax merupakan ladang pemasukan.
Hoax dan hate speech merupakan suatu gejala kebahasaan yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Fenomena seperti ini biasanya terjadi dalam waktu yang tidak panjang, biasanya setelah usai sutu peristiwa maka hilang pula hoax dan hate pseech itu.
- HOAX SUATU FENOMENA KEBAHASAAN by Mac Aditiawarman
- PEMINJAMAN BAHASA SEBAGAI PEMICU MUNCULNYA HOAX by Diana Kartika
- PENGARUH HOAX TERHADAP KEHIDUPAN BERMASYARAKAT by Amelia Yuli Astuti
- MEDIA SOSIAL SEBAGAI WADAH PENYEBARAN HOAX (BERITA BOHONG) by Irwan Syahputra
- UJARAN KEBENCIAN DALAM MEDIA SOSIAL by Muhammad Arif Bin Yulifnan
- ESTETIKA HOAX DI INDONESIA by Rera Abel Gemilang
- ANTARA HOAX DAN HATE SPEECH DI INDONESIA by Sonya Putri Rahmadani
- UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH) DI SOSIAL MEDIA by Widia Astuti
